Selamat Datang

Selamat datang di rumah blog Anjar Gigih Dewanto. Nikmati suguhan dan layanan Blog saya.

Mulailah buka Jendela Anda

Bersama Blog Anjar Gigih Dewanto dapatkan informasi-informasi yang anda butuhkan.

Pelajari dan Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

Mulailah Berfikir sejenak apa yang akan Anda Raih hari ini, esok, lusa, dan masa depan untuk Anda dengan membuat Planning yang rapi.

Buatlah Suasana Lebih Hidup

Bahagialah Orang yang anda cintai merasakan kesuksesan anda yang nyaman dan tentram.

Segera Wujudkan Impianmu

Banyak hal yang harus anda kerjakan mulai detik ini juga, Tetap Semangat, Tak Kenal Putus Asa , dan jangan lupa berdoa.. Pastikan Kesuksesan ada di depan Mata Anda .

www.ghivhie.blogspot.com

Wujudkan Sukses di Dunia dan Sukses di Akhirat.

Anjar Gigih Mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H, Mohon Maaf Lahir Dan Batin.

PROSES PRODUKSI SHOCK ABSORBER

1. Pengertian Peredam Kejut ( Shock Absorber )
Sebelum membahas tentang peredam kejut roda dua, terlebih dahulu kita mengetahui latar belakang dari peredam kejut. Adapun tujuan kita menggunakan peredam kejut pada kendaraan kita antara lain :
a. Sebagai peredam getaran yang terjadi pada kendaraan.
b. Memudahkan dalam mengendalikan kendaraan.
c. Meningkatkan kenyamanan pengendara.
Hal - hal yang menyebabkan terjadinya ayunan atau getaran pada kendaraan kita antara lain :
a. Kondisi jalan yang tidak rata ataupun bergelombang.
b. Saat kendaraan melakukan manuver atau menikung.
c. Kecepatan dari kendaraan itu sendiri.
d. Saat melakukan pengereman atau penambahan kecepatan secara cepat.
Besar ayunan atau getaran ini dipengaruhi oleh berat total kendaraan dan kekuatan kelenturan pegas. Di sini getaran atau ayunan akan terus berlanjut sehingga kendaraan tidak stabil dan kendaraan sulit untuk dikendalikan sehingga membuat tidak nyaman untuk dikendarai. Hal ini sangat berbahaya bagi pengendara, karena bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan
Untuk mengatasi ayunan dan getaran yang timbul, dan untuk memudahkan dalam mengendalikan kendaraan maka perlu dipasang shock absorber, karena penggunaan shock arbsorber dapat meredam ayunan atau getaran yang terjadi, sehingga kendaraan akan mudah untuk dikendalikan dan lebih stabil. Sehingga kendaraan akan nyaman untuk dikendarai. Peredam kejut atau biasa dinamakan shock arbsorber merupakan bagian yang penting dari sebuah kendaraan baik roda dua atau empat.
Selain itu shock absorber atau peredam kejut juga didesain untuk sport yang biasanya, kekuatan peredamnya lebih bagus. Sebagai perusahaan yang memproduksi shock absorber, PT Kayaba Indonesia tidak hanya mementingkan kuantitas tapi juga kualitas mutu dan model agar dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Kendaraan yang menggunakan shock absorber dari PT Kayaba Indonesia adalah Yamaha, Suzuki dan Kawasaki.

2. Sifat Getaran Tanpa Peredam
Sifat getaran atau ayunan pada kendaraan tanpa menggunakan peredam kejut seperti terlihat pada Gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan getaran atau ayunan akan terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, sehingga getaran tersebut dapat menyebabkan :
a. Kendaraan tidak stabil
b. Kendaraan sulit dikendalikan / tidak aman untuk dikendarai
c. Kendaraan tidak nyaman dan lebih cepat rusak
Getaran yang dihasilkan yang terus menerus akan merusakkan sistem kendaraan misalkan steering shaft akan patah atau ban akan cepat habis / aus dan bocor.





Gambar 3.1. Sifat getaran tanpa shock absorber



3. Sifat Getaran Menggunakan Peredam
Gambar 3.2. menunjukkan getaran yang teredam atau dengan kata lain dalam waktu relatif pendek getaran dapat diminimalkan, hal tersebut akan menyebabkan :
a. Kendaraan lebih stabil.
b. Kendaraan mudah dikendalikan.
c. Ban kendaraan lebih tahan lama.
d. Pengendara lebih nyaman.
Sifat ayunan atau getaran pada kendaraan yang menggunakan peredam kejut terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.2. Sifat getaran menggunakan shock absorber

4. Penggolongan Shock Absorber
4.1. Berdasarkan posisi shock absorber
Peredam kejut untuk kendaraan roda dua dibedakan menjadi dua.


a. Front Fork (shock absorber bagian depan).
b. Oil Cushion Unit / OCU (shock absorber bagian belakang).

4.2. Berdasarkan gaya redam yang dihasilkan
Berdasarkan gaya redam yang dihasilkan, peredam kejut dibedakan menjadi dua, yaitu : single action dan double action.
a. Single action terjadinya proses absorber saat rebound.
b. Double action terjadinya proses peredaman terjadi pada saat langkah compression dan langkah rebound

4.3. Berdasarkan konstruksinya
Berdasarkan konstruksinya peredam kejut dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Monotube : hanya terdiri dari satu tabung.
b. Doubletube : terdiri dari dua tabung.

5. Peredam Kejut Untuk Kendaraan Roda Dua
Peredam kejut untuk kendaraan roda dua (Shock Absorber for motorcycle) jenisnya antara lain :
5.1. Front Fork
Front fork adalah shock Absorber pada kendaraan roda dua yang digunakan pada bagian depan, di mana sudah termasuk pegas yang ada di dalamnya. Front fork yang diproduksi oleh PT Kayaba Indonesia sekaligus dengan outer tube, under bracket dan steering shaft - nya.
Front fork terdiri dari beberapa bagian utama yaitu Inner tube, Cylinder, Outer tube, Under bracket, dan Steering shaft.
5.1.1.Inner tube process
Inner tube adalah salah satu bagian dari front fork yang nantinya akan di-assembly dengan under bracket dan outer tube. Urutan proses pembuatan inner tube adalah:
a. Cutting Pipe
Proses ini dimulai dari raw material yang kemudian dipotong menggunakan mesin band saw, pemotongan inner tube disesuaikan dengan model front fork yang akan dibuat. Setelah dipotong kemudian dilakukan proses machining inner tube.

b. Inner Tube Machining
Proses machining pertama adalah upper dan lower turning dengan menggunakan mesin cnc lathe, mesin yang digunakan adalah cnc mori seiki, cnc mazak, cnc wintec.
Upper turning adalah proses permesinan yang dilakukan pada salah satu ujung inner tube, karena pada saat perakitan dengan komponen lain posisi inner tube adalah vertikal sehingga ujung ini berada di atas. Sedangkan lower turnig adalah proses permesinan pada ujung yang lainnya dan pada saat perakitan ujung ini berada di bawah






Gambar 3. 3. Proses Upper and Lower Turning



c. Grinding Process
Proses selanjutnya adalah grinding, yaitu penghalusan inner tube dengan menghilangkan lapisan permukaan terluar dari raw material. Proses grinding dilakukan dalam tiga tahap dengan menggunakan tiga mesin yang sama, proses pertama adalah roughing grinding yaitu pemakanan maksimal 200 micron, proses kedua adalah semi finish grinding yaitu pemakanan maksimal 60 micron, proses ketiga adalah finishing grinding yaitu pemakanan maksimal 20 micron. Proses grinding dapat dilihat pada Gambar 3.4.







Gambar 3.4. Grinding Process
Berikut adalah spesifikasi grinding machine :
1. Grinding capacity, material berdiameter 1,5 mm sampai 90 mm.
2. Grinding wheel base, berdiameter luar 610 mm, lebar 205 mm, diameter dalam 304,8 mm.
3. Regulating wheel base, berdiameter luar 305 mm, lebar 205 mm dan diameter dalam 127 mm.
4. Regulating wheel speed, 12 sampai 300 rpm.

d. Plating Process dan Polishing Process
Proses platting inner tube menggunakan mesin hard chrom plating dengan cara elektrokimia, cairan yang digunakan adalah chemical chrom. Tujuannya adalah agar inner tube tahan terhadap korosi, pencelupan ke dalam cairan chrom berkisar 15 sampai 17 menit agar proses plating sempurna. Berikut ini adalah proses - proses dalam plating antara lain :
1. Loading, yaitu proses persiapan material yang akan di - plating pada hanger.
2. Etching, yaitu proses penghilangan kotoran yang menempel pada material.
3. Plating, yaitu proses pelapisan material dengan cairan chrom.
4. Rinsing, yaitu proses cleaning setelah melalui proses plating.
Inner tube yang sudah di - plating akan dihaluskan lagi melalui proses polishing dalam tiga tahap, tahap pertama yaitu proses polishing dengan tingkat kekasaran 800 micron, tahap kedua dengan tingkat kekasaran 1000 micron, tahap ketiga dengan tingkat kekasaran 1200 micron. Dalam proses polishing ini juga akan mengecek ketebalan chrom yang telah dilakukan, ketebalan chrom yang diijinkan di PT. Kayaba Indonesia adalah 10 sampai 28 micron.






Gambar 3.5. Proses Plating and Polishing


5.1.2. Cylinder process
Cylinder diproses mulai dari raw material yang dipotong menggunakan mesin auto lathe. Bentuk cylinder dapat dilihat pada Gambar 3.7.




Gambar 3.6. Cylinder
Proses cylinder machining melalui beberapa tahap proses yaitu : cutting pipe, hot forming, head forming, cleaning, machining, facing, chamfering, drilling, tapping, punching, drilling, cylinder complete
a. Cutting pipe
Proses cutting pipe adalah proses pemotongan raw material sesuai model yang akan dibuat dengan menggunakan mesin auto lathe.
b. Hot forming
Hot forming adalah proses pembentukan kepala cylinder dengan cara dipanaskan menggunakan heating machine. Prinsip dari proses ini adalah panas ditimbulkan akibat arus listrik yang besar dengan hambatan yang besar, sehingga semakin lama waktu yang digunakan maka kalor yang ditimbulkan akan semakin besar. Skemanya dapat dilihat pada Gambar 3.8.







Gambar 3.7. Hot forming process

c. Head Forming
Head forming adalah proses hexagon bolt pada kepala cylinder dengan menggunakan mesin hydraulic press. Proses head forming ini merupakan serangkaian dengan proses hot forming, karena pembentukan hexagon bolt dilakukan ketika material masih panas dan merah akibat dari proses hot forming. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.9.





Gambar 3.8. Head forming process


d. Cleaning
Proses cleaning cylinder dilakukan dua kali, yaitu cleaning pertama pada cylinder direndam ke dalam cairan MX20 untuk membersihkan kerak - kerak akibat pemanasan, kemudian cleaning yang kedua pada Gambar cylinder direndam ke dalam air untuk membersihkan cylinder dari cairan MX20. lebih jelasnya dapat dilihat digambar 3.10.




Gambar 3.9. Proses cleaning

e. Machining process
Pada proses machining ini dilakukan proses turning antara lain : proses facing, proses chamfering dan proses grooving dengan menggunakan mesin cnc lathe. Ketiga proses tersebut dikerjakan dalam satu mesin dengan tiga tool yang berbeda.






Gambar 3.10. Machining process

f. Facing dan chamfering
Proses facing dan chamfering merupakan proses permesinan pada bagian belakang cylinder dengan menggunakan mesin CNC manual yaitu bench lathe yang dijalankan secara manual oleh operator.






Gambar 3.11. Facing dan chamfering process

g. Drilling dan tapping
Proses pertama yaitu proses drilling dengan menggunakan mesin robodrrill, drill yang dipakai berdiameter 8,9 mm berbahan carbidge. Kemudian dilakukan proses tapping yaitu dengan tap forming M10 X 1.








Gambar 3.12. Drilling and tapping process

h. Punching process
Proses punching adalah proses pembuatan lubang pada cylinder dengan menggunakan mesin power press. Tool punch yang digunakan berdiameter 3,5 ; 4 ; 4,5 dan 5 mm. Cylinder di - press atas dan bawah (upper punch dan lower punch) dengan punch tool tersebut sehingga terbentuk lubang.







Gambar 3.13. Punching process

i. Drilling process
Proses drilling adalah proses pembuatan lubang pada cylinder dengan menggunakan mesin drilling konvensional. Fungsi lubang ini adalah untuk perpindahan oli dari cylinder ke outer tube dan sebaliknya dari outer tube ke cylinder.








Gambar 3.14. Drilling process

5.1.3.Outer Tube Process
Outer tube merupakan komponen utama dari front fork. Proses produksi outer tube adalah sebagai berikut : Outer tube casting, double boring, outside turning, grooving, chamfering, depth boring, drilling disc and axle.

a. Outer tube casting
Proses outer tube casting adalah proses pembentukan outer tube dengan casting. Mesin yang digunakan adalah mesin furnaces dan gravity. Setelah outer tube jadi lalu dilakukan pemotongan atau pemisahan outer tube dengan saluran - salurannya menggunakan mesin cutting, kemudian dihaluskan menggunakan mesin sanding. Ketiga proses tersebut dilakukan dalam satu line yaitu line outer tube casting.






Gambar 3.15. Outer tube
b. Double boring
Double boring adalah proses boring di kedua ujung outer tube dengan menggunakan BF machine. Merk - merk mesin yang digunakan adalah : mori seiki, robo drill, fanuc, chiron.



Gambar 3.16. Double boring process

c. Outside turning, grooving dan chamfering
Ketiga proses ini dilakukan menggunakan mesin auto lathe dengan tiga tool yang berbeda dan dikerjakan dalam satu mesin.







Gambar 3.17. Outer turning, grooving dan chamfering

d. Depth boring
Proses depth boring adalah proses bor bagian dalam outer tube menggunakan BTA machine dengan menggunakan satu jenis tool.






Gambar 3.18. Depth boring process
e. Drilling disc dan axle
Drilling disc dan axle adalah proses drill pada bagian disc dan axle
dengan menggunakan mesin drilling center.







Gambar 3.19. Drilling disc and axle

5.1.4.Under Bracket Machining
Under bracket dibuat dengan menggunakan mesin forging. Raw material under bracket berbahan S15C. Under bracket machining merupakan proses permesinan under bracket yang dikerjakan di line under bracket machining.

a. Three point drill, facing, chamfering dan boring
Three point drill, facing, chamfering dan boring process dikerjakan menggunakan mesin cnc drill chiron.





Gambar 3.20. Three point process

b. Drilling dan tapping inner tube clamp
Proses drilling dan tapping pada inner tube clamp menggunakan mesin Robodrill, dan menggunakan beberapa tool yaitu : drill, facing dan tap.








Gambar 3.21. Drilling and tapping inner tube process

c. Drilling dan tapping back, lower, front fender
Proses drilling dan tapping ini menggunakan mesin drilling center atau machining center, merk mesin yang digunakan adalah robo drill.







Gambar 3.22. Drilling and tapping fender bosh

d. Separating
Proses separating menggunakan mesin horizontal milling jenis Yamage YN800 dan mesin Topper.






Gambar 3.23. Separating process
5.1.5.Steering Shaft Machining
Steering shaft dikerjakan di line steering shaft machining. Material dari steering shaft adalah S50C, bentuk dan ukuran steering shaft dibuat berdasarkan model shock absorber yang akan diproduksi. Proses awal dari steering shaft machining adalah steering shaft dipotong menggunakan cutting band saw machine di line cutting pipe yang selanjutnya akan diproses machining.

a. Boring dan chamfering
Proses boring dan chamfering steering shaft dengan tujuan untuk pemasangan plug.Tool yang digunakan adalah milling tool dan jenis mesin yang digunakan adalah mesin CNC Mazaq QT6.






Gambar 3.24. Boring and chamfering process

b. Plug welding
Plug welding yaitu proses pemasangan dan pengelasan antara plug dengan steering shaft menggunakan mesin automatic welder.








Gambar 3.25. Plug welding process
c. Chamfering
Berikutnya adalah proses chamfering menggunakan mesin lathe bench.





Gambar 3.26. Chamfering process
d. Flange press
Flange press adalah proses pemasangan flange pada steering shaft menggunakan mesin hydraulic press.






Gambar 3.27. Flange press process
e. Turning
Proses turning ini digunakan untuk proses bagian luar steering shaft dengan menggunakan CNC Lathe Mori Seiki Frontier.





Gambar 3.28. Turning process

f. Rolling dan tapping
Rolling adalah proses pembuatan ulir luar pada steering shaft dengan cara di-rol menggunakan rolling thread machine. Ulir yang dibuat misalnya M22 X 1. Sedangkan tapping dikerjakan setelah proses rolling, yaitu menggunakan conventional drilling.






Gambar 3.29. Rolling and Tapping Process

5.1.6.Under bracket complete
Under bracket complete adalah proses perakitan antara steering shaft dengan under bracket. Proses tersebut dikerjakan dengan cara di press dan di welding.
Proses press dilakukan dengan mesin hydraulic press, sedangkan proses welding dilakukan dengan mesin CO2 welding. Setelah proses welding selesai, dilakukan proses Ball Race Press yaitu pemasangan ball race ke steering shaft menggunakan mesin hydraulic press.













Gambar 3.30. Under bracket complete
5.1.7.Front Fork Complete
Front fork complete adalah proses perakitan terakhir dari front fork, yaitu penggabungan antara outer tube, inner tube complate, cylinder complate dengan under bracket complete. Proses ini dilakukan pada line front fork assembly. Setelah selesai di - assembly, front fork complete di tes kesempurnaan ayunannya yaitu dengan menekan - nekan front fork tersebut ke lantai, pengetesan ini dilakukan secara manual, apabila dirasakan ayunan front fork tidak sempurna maka akan di - reject.







Gambar 3.31. Front Fork

5.2.Oil Cushion Unit ( OCU )
Untuk oil ushion unit, jenis ini digunakan sebagai peredam kejut pada sepeda motor bagian belakang, serta sudah lengkap dengan pegas. Jenis oil cushion unit ini dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan klasifikasi masing – masing, salah satunya berdasarkan gaya redam.
Dari gaya redam yang dihasilkan, oil cushion unit dibedakan menjadi dua yakni single action dan double action. Single action oil cushion unit hanya melakukan peredaman pada saat langkah memanjang (rebound stroke). Double action oil cushion unit melakukan peredaman pada saat langkah menekan (compression stroke) dan langkah memanjang (rebound stroke).
Berdasarkan kontruksinya dibedakan menjadi dua, yaitu mono tube oil cushion unit dan double tube oil cushion unit. Untuk mono tube oil cushion unit hanya terdiri dari satu silinder dan posisi tabungnya pada bagian atas. Untuk double tube oil cushion unit terdiri dari dua silinder didalamnya, yaitu silinder luar (outer shell) dan silinder dalam (cylinder) dan posisi tabung berada pada bagian bawah.
Seperti halnya dalam pemasangan shock absorber roda empat, dalam pemasangan OCU pada kendaraan roda dua juga harus memperhatikan beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Jenis fitting
Dalam OCU terdapat beberapa jenis fitting yang digunakan, antara lain : Eye, Upper bracket, Under bracket dan Yoke.
b. Panjang Oil Cushion Unit
Untuk panjang ini disesuaikan dengan panjang pegas yang digunakan.
c. Gaya redam OCU dan kekuatan pegas
Untuk kendaraan yang mengangkut beban yang berat (diatas normal) sebaiknya menggunakan OCU yang memiliki gaya redam yang tinggi dan kekuatan pegas yang lebih besar, untuk kendaraan dengan beban normal tidak perlu menggunakan OCU yang memiliki gaya redam dan kekuatan pegas yang tinggi karena akan menyebabkan kendaraan terasa keras.

5.2.1. Proses Assembly Oil Cushion Unit (OCU)
a. Assembly Outer Shell and Cylinder complete
Outer shell and cylinder complate dikerjakan pada line OCC. Proses ini merupakan proses penggabungan antara piston rod, dust seal, oil seal, rod guide, sub spring, valve stopper, leaf spring dan non return valve.





Gambar 3.32. Cylinder Complete and Outer Shell Complete

b. Inserting
Assembly antara outer shell complate dengan part - part kecil seperti Cushion rubber, washer, bearing, comp. Reb, cushion, v stopper NR spring, Nrvalve, leave valve, spec. washer, main valve spring.





Gambar 3.33. Part Inserting

c. Tightening
Proses mengencangkan komponen - komponen diatas. Proses pertama mengencangkan dengan alat oryu. Setelah proses tersebut. Dilakukan inspeksi dengan torque tester. Proses ini bertujuan agar besarnya torsi dalam pengencangan part sesuai dengan standard.




Gambar 3.34. Proses Tightening and Torque Test

d. Oil Filling OCU
Proses pengisian oli pada OCU. Jenis oli yang digunakan untuk proses pengisian adalah KYB 3. Oli ini nantinya yang akan berfungsi sebagai arbsorber saat terjadi getaran. Untuk OCU model 1S7 volume oli sebesar 68.5 cc.





Gambar 3.35. Proses Oil Filling
e. Oil Seal Press OCU Damper
Proses oil seal press dilakukan saat pemasukan piston rod complete ke dalam cylinder complete menggunakan mesin air press.






Gambar 3.36. Proses Oil Seal Press Damper

f. Caulking
Proses caulking adalah proses mengunci pada ujung outer shell complete, proses ini bertujuan agar oli KYB 3 yang ada di dalam outer shell complete tidak bocor. Proses ini dikerjakan dengan mesin upright drilling.






Gambar 3.37. Proses Caulking
g. Painting
Proses painting adalah proses pengecatan OCU yang dilakukan di line painting. Proses ini bertujuan sebagai pelapis OCU.





Gambar 3.38. Proses Painting
h. Spring press
Proses pemasangan spring, inner cover, dan washer menggunakan hydraulic press machine. Proses pertama yaitu memasang spring. Proses kedua di-press dengan menggunakan hydraulic press machine. Setelah itu washer baru dipasangkan.






Gambar 3.39. Proses Spring Press

i. Inserting Rubber Bushing
Proses pemasangan rubber bushing dengan menggunakan hydraulic press.






Gambar 3.40. Oil Cushion Unit

j. Final Inspection.
Pengecekan terakhir, dilakukan oleh operator bagian quality. Hal ini bertujuan untuk mencegah barang NG (Not Good) sampai ditangan customer. Jika terdapat barang NG, barang tersebut akan dikembalikan untuk di-repair.

k. Delivery
Pengiriman shock arbsorber ke customer. Dilakukan oleh bagian warehouse sesuai dengan schedule dari customer.

10 Langkah Menjemput Rezeki



Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menjemput rezeki. Berikut 10 langkah menjemput Rezeki:

1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).

2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

4. Istighfar
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (QS Nuh: 10-12).

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).

5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”

6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

7. Berbuat Kebaikan
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)

Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)

8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)0

9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, "Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)

Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)

10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7) 

Investasi ke Peternak Burung Love Bird

Banyak yang beranggapan seorang investor adalah seseorang yang harus memiliki banyak uang dan modal. Ya mau gimana lagi, namanya juga investor. Apalagi seorang investor dari bisnis properti. Pasti memiliki jumlah modal bahkan cadangan uang yang melimpah. Dalam hal ini tentunya bagi siapa saja yang ingin terjun ke bidang ini harus tau bener bagaiman cara dan bagaiman solusinya untuk bisa benar-benar menjadi seorang investor yang mumpuni. 200 juta, 300 juta, 400 juta sampai dengan tingkat Milyard dan trillyiun. Sangat dahsyat dan benar-benar wow untuk seorang pemula mendapatkan uang sebanyak itu. Mantaph bukan...??

Bagi siapa saja yang ingin memiliki kebebasan finansial pastinya diawal harus bekerja ekstra untuk mewujudkan itu semua. Terkecuali bagi mereka yang sudah dari nenek moyangnya sudah kebanjiran harta. Orang jawa bilang kaya 7 turunan.. hahahaha....

Dalam hal ini saya mau berbagi informasi  tentang cara aman untuk para investor yang masih dalam kategori pemula. Karena bagaimanpun juga seseorang yang hanya memiliki modal pas-pasan pasti merasa takut dan selalu hati-hati untuk memutar uang yang dimilikinya. Jelas gitu.. jika gak hati-hati bisa-bisa jadi korban si ganasnya permainan dunia bisnis. Maka dari itu saya akan memberikan gambaran ringkas dengan pemikiran sederhana yang riil terjadi dan sudah saya lakukan. Apa itu? Investasi ke Peternak Burung Love Bird adalah jawabannya.

Yuph.. Investasi ke Peternak Burung Love Bird adalah salah satu cara bagi investor pemula untuk bermain bisnis dengan modal ya dibilang cukup murah dengan keuntungan yang berlimpah. Anda yang bukan hobi dan mengetahui dengan jenis burung Love Bird ini pasti bertanya-tanya. Burung apa? cara merawatnya gimana? berapa harga jualnya? dan lain-lain. Pertanyaan mendasar seperti itulah yang pastinya akan saya kupas satu per satu. 

Burung love Bird adalah salah satu jenis burung yang memiliki keindahan warna yang sangat menarik. Jenis-jenisnya pun ada banyak. Kepala emas, kepala merah, pastel, Biru, Kepala hitam, Lutino , dan lain-lain. Saat ini burung love bird tergolong burung yang harganya selalu stabil dipasaran. Harga anakan berkisar dari 600 ribu sampai 2 juta tergantung jenis burung love birdnya. Untuk yang paling mahal pada jenis Lutino. sampai menembus 6 juta. 

Cara perawatan dan pemeliharaan burung Love Bird sangatlah simple dan mudah. Cukup dengan kandang ukuran 40 x 40 x 60 cm sudah bisa untuk beternak burung love bird.Masalah biaya pakan juga tergolong sangat murah. Sebulan hanya habis 20 ribu , itupun bisa untuk 5 pasang. Dahsyat bukan...
Nah, berikut ini saya infokan kenapa Investasi ke Peternak Burung Love Bird menjadi hal yang harus anda cermati dan perhatikan. Berikut ulasannya.
Perhitungan Investasi ke Peternak Burung Love Bird sangatlah sederhana. Yakni anda bisa memulai mungkin dengan percobaan dengan investasi 3 juta ke peternak burung love bird. Hal yang saya lakukan dengan sistem bagi hasil 50:50. Dengan 3 juta kita invest kan ke peternak bisa dibelikan jenis love bird kepala emas untuk indukan siap produksi.

Perhitungan detail seperti ini :
Modal Rp 3.000.000 = dapet jenis Indukan (sepasang jantan betina) Kepala Emas.
1 bulan kemudian diperkirakan sudah bertelur. Banyak telur mencapai sedikitnya 6 butir. Dan tingkat keberhasilan menetas 98%. Anggap aja 4 butir yang berhasil. Maka dari itu untuk investor 2 butir dan untuk si peternak 2 butir. Dari situ aja kita sudah balik modal. Kenapa tidak? harga anakan kepala emas mencapai minimal 600 ribu. Kalo 2 berarti sudah Rp 1.200.000. Belum kita masih punya indukannya. Dan 2 bulan berikutnya pasti akan bertelur lagi. Mungkin anggap aja kasarnya seperti ini. Dari Indukan mampu menghasilkan keberhasilan  jumlah telur 16 butir dalam waktu 6 bulan. Dengan perhitungan menjual masih anakan dengan harga Rp 600.000 maka dana yang kita dapatkan 8 x 600.000 = Rp 4.800.000.(sudah dibagi dengan peternak). Masih kita punya Indukan seharga lebih dari 3 juta karena sudah produksi, ya anggaplah minimal Rp 3.500.000. Maka keuntungan bersih dengan menjual anakan dari investasi tersebut adalah Rp 8.300.000,- . Lumayan bukan, dalam waktu 6 bulan dari invest 3 juta menjadi 8 juta.  Kalau kita menjual bukan anakan tentunya bisa 3 x lipatnya. Monggo hitung sendiri. hehehehe.. pasti mantaph.
Apalagi jika anda bisa dan brani untuk invest burung Love bird yang jenis Lutino. Pasti lebih dahsyat dan menggiurkan.

Nah, bagaimana dengan anda? ingin melangkah seperti hal yang saya paparkan itu? keputusan ada ditangan anda. 
Jika anda ingn invest saya siap membantu anda untuk investasi ke peternak burung Love bird.
Salam sukses.

NB:
DI JUAL Parblue Indukan, Sudah produksi. Harga Rp 20 Juta.


Berminat Untuk Investasi
Hubungi
HP 08978858995

Cara Menghilangkan Bau Kotoran Ternak dengan Ni-35

Ni - 35
(isi 150 gram)


Harga Rp 75.000 /Pack
Harga Rp 65.000 Minimal Order 20 Pack
Harga Rp 60.000 Minimal Order 100 pack (FREE ONGKIR)

Pernahkah anda merasa terganggu gara-gara bau  kotoran ternak?
Seberapa besar pengaruh/efek bagi anda akibat bau kotoran ternak?
Sudahkah anda menemukan Solusi untuk mengatasi menghilangkan bau kotoran ternak tersebut?

Mari kita simak artikel berikut ini untuk mengupas tuntas tentang Cara Menghilangkan Bau Kotoran Ternak.
Ceck it look !!

Seringkali usaha peternakan menimbulkan masalah baru dalam hal penanganan limbah berupa kotoran ternak. Hal itu berlaku untuk semua jenis ternak, baik ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing) maupun ternak unggas. Masalah tersebut berupa bau yang tidak sedap diikuti dengan perkembangan lalat yang mengganggu lingkungan sekitar budidaya. Tentunya hal tersebut sangat mengganggu sekali baik untuk si peternak maupun tetangga sekitar.
Namun kini Anda para pelaku budidaya peternakan tidak  perlu bingung, karena telah ada teknologi hayati untuk mengatasi timbulnya bau dan lalat pada kotoran ternak Anda. Teknologi hayati tersebut adalah Ni-35.

Fungsi Ni-35 :

1. Menghilangkan bau kotoran dalam waktu cepat
2. Mempercepat proses pengkomposan
3. Terbuat dari rempah rampah,  aman bagi lingkungan danmanusia

MEKANISME KERJA
Ni-35 cara kerjanya hampir sama dengan proses yang terjadi pada mayat yang ditaruh di bawah pohon Taru Menyan di Trunyan Bali yang  tidak menimbulkan bau sama sekali. Hal ini karena Ni-35 mampu mengikat amoniak dan bakteri-bakteri pembusuk, sehingga yang ada hanya bakteri-bakteri pengurai yang dipacu perkembangannya sehingga mampu menghilangkan bau kotoran ataupun kompos menjadi lebih cepat.

CARA PENGGUNAAN 
1. Pada proses pengkomposan :
  •    Buat gundukan kotoran ternak dengan tebal maksimal 15  cm
  •    Larutkan Ni-35 dalam air dengan takaran 1 sendok Ni-35 dalam 10 liter  air
  •    (akan lebih efektif jika dibiarkan dahulu selama 12 jam)
  •    Semprot atau siramkan secara merata pada gundukan kotoran tersebut.
  •    Akan lebih cepat prosesnya jika bisa dijemur.
  •    Dalam waktu 3 - 5 hari kompos siap digunakan atau dijual
  •    (biasanya memakan waktu lebih dari setengah bulan baru jadi)
2. Pada Penghilangan Bau :
  •    Semprotkan larutan Ni-35 langsung pada kotoran ternak
  •    Bau akan hilang dalam waktu cepat
  
Dosis Pemakaian 
1 sendok makan Ni-35 (kurang lebih 25 gram) untuk aplikasi sebanyak 500 kg pupuk kandang. Akan lebih cepat bekerja jika Ni-35 dilarutkan kemudian dibiarkan dulu selama beberapa jam.
                 
Selain digunakan untuk pengolahan kotoran ternak, Ni-35 juga bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga, yaitu untuk mengatasi bau yang tidak sedap karena bangkai, sayuran atau buah yang membusuk yang tidak hilang walaupun tempatnya sudah dicuci.
Cara pakainya adalah ambil 1 (satu) sendok teh Ni-35, larutkan dalam air dalam alat untuk menyemprot burung. Kocok-kocok sampai larut secara merata. Larutan Ni-35 siap digunakan.

Semoga bermanfaat..


Keperluan Order
SMS/WA/Telp:
08978858995

Desa Wisata Gerabah Kasongan Bantul Yogyakarta

NGGERDU KASONGAN
Gerabah? Apa itu ? ga' tau ya? pengen tau nggak ? hehehehe... Kalo pas sobat berkunjung ke Jogja jangan lupa mampir ke Kasongan. Deket kok dari Pusat Kota Jogja. Ke Jogja pasti harus ke Keraton Kasultanan khan? nah Ke Kasongan dari Keraton atau Alun-alun Utara Jogjakarta cuma 6 km kok. Pasnya sobat minta aja dianterin abang becak, lebih seru lagi naek andong, khan kas Jogja banget tuch, next minta aja untuk di anterin ke "Pojok Beteng Kulon", nah kalo dah sampe' di Pojok Beteng Kulon,  sobat tinggal ngikuti jalan Bantul aja. Boleh sekalian naik Andong atau ganti transport juga boleh. hehehehe. Lurus ke selatan sampe' menemukan traffic light  pertama dekat kampus FIP UNY. And than go ahead again until perempatan  traffic light kedua di Dongkelan Ring Road Selatan. Eh tapi sebelum perempatan Dongkelan, sobat yang hoby flora-fauna bisa singgah dulu di "PASTY" (dulunya pasar Hewan "NGASEM"). Disitu berbagai binatang dan tanaman di jual. Menarik pokokknya. hehehe.. coba ya.!!
Lanjut.... Dari Dongkelan luruuuuuuuus sampe menemukan traffic light yang ketiga, dimana disebelah barat jalan ada apa itu yang namanya "NGGERDU" di , apa tuch? bingung mesti kalian..hehehe. NGGERDU itu adalah sebuah Gapura besar yang termasuk simbol pintu masuk kalo sobat udah berada dalam area Desa Wisata Gerabah Kasongan.(itu tuuuch kaya gambar diatas). nah nyampe,,,Deket khan? kalo udah sampe situ, silahkan sobat-sobat bisa hunting sendiri, mau pilih yang mana. pokokke masuk terus sampe menemukan jembatan, nah sesudah jembatan itulah Centralnya. kalo udah sampe situ, sobat bisa hubungin ane. Nanti ane anterin ke toko ane. DiJamin harga lebih terjangkau dah buat sobat-sobat mania. OK. hehehehehe..

Kerajinan Kasongan pada mulanya sangat sederhana, hanya berupa celengan, mainan anak dan perabot dapur serta pot bunga. Pada tahun 1971 - 1972, seorang seniman Yogyakarta yang bernama Sapto Hudoyo membantu masyarakat Kasongan untuk lebih kreatif dalam berproduksi, sehingga Kerajinan Kasongan atau Gerabah Kasongan ini menjadi bekembang motif dan ragamnya tidak hanya monoton dan membosankan. Dan sampe' akhirnya sekarang ini sudah berbagai jenis kerajinan telah dilahirkan. Biasa sob, kan pemikiran dari zaman-ke zaman kan semakin maju.. hehehehe. Jangan heran bila hasil karya kerajian anak bangsa ini sudah merambah pasar Eropa dan Amerika. WOW kan? So, mari kita lestarikan dan kita cintai produk Asli Karya Anak Bangsa.

Buat sobat-sobat yang belum bisa singgah ke Jogja - Kasongan, sobat bisa kok belanja onlene. Ane siap melayani, sobat Tinggal sms aja ke admin blog ini (ya Ane gtoh..hehee). Tapi ada batasan/minimal ordernya lo kalo untuk produk yang akan ane tawarkan kaya dibawah ini yang bisa sobat download. So, Monggo silahkan di Download ya... next order langsung. 


Semoga bermanfaat

Layanan Konsultasi Gratis Hubungi Admin
HP/WA :  08978858995

Buah Apel Yang Super Manfaatnya


Buah Apel? Enak ga' sih?
Apa perlu untuk dimakan?

Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral, serta unsur lain seperti Fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat itulah yang sangat diperlukan tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai jenis penyakit. wow...
Kalian pengen tahu lebih dalam ga'? Kalo pengen, yuuk kita lanjutin bacanya...

Kaya Vitamin

Buah apel kaya akan kandungan Vitamin. Beberapa Vitamin yang terkandung dalam buah apel seperti; Vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan Vitamin C.

Kaya Mineral

Buah apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain; magnesium, kalsium, potasium, zinc, dan zat besi.

Fitokimia

Buah apel juga mengandung Fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk melawan dan menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Tanin
Buah apel juga terdapat kandungan Tanin yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan gangguan penyakit gusi.

Baron
Di dalam buah apel terdapat Baron.
Apa sich Baron itu?
Baron ialah suatu zat yang berfungsi untuk mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh seseorang wanita. (estrogen: senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon sexs wanita)

Flavoid
Salah satu kandungan terbaik yang terdapat dalam apel untuk mencegah terjangkitnya penyakit adalah Flavoid. Karena Flavoid ini berfungsi untuk menurunkan resiko penyakit kanker.

Kaya Serat
Apel kaya akan serat. Sehingga baik dikonsumsi oleh seseorang yang sedang melakukan progam diet. Hal ini disebabkan oleh serat yang tinggi akan mencegah lapar datang lebih cepat. Serat dalam buah apel juga berfungsi untuk mengikat lemak dan kolesterol jahat dan selanjutnya untuk dibuang.

Asam Tartar
Didalam sebuah apel juga terdapat kandungan Asam Tartar. Asam Tartar yang dapat menyehatkan saluran pencernakan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang merugikan dalam saluran pencernakan.

Asam D-Glucaric

Asam D-Glucaric adalah zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Zat ini cukup banyak terdapat buah apel.

Quercetin
Nah, ternyata buah apel juga mengandung zat yang dinamakan Quercetin. Quercetin sendiri yaitu suatu zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat. Selain itu zat ini juga sebagai pencegahan datangnya berbagai jenis penyakit.

Dah tu dulu ya.. Betapa dahsyatnya ternyata buah apel itu yach. Di Indonesia sendiri juga subur lo untuk ditanami buah apel. Tuch, apel Malang di propinsi Jawa Timur sekarang dah sangat luar biasa produksi buah apelnya. Malah sekarang banyak yang memanfaatkan buah apel untuk dijadikan olahan lainnya seperti keripik apel, sari apel, pasta apel, selai apel dan olahan lainnya. Hal itu didasari karena orang sudah banyak mengetahui betapa banyaknya manfaat yang terkandung dalam buah apel.
Semoga bermanfaat

Teori Pengelasan Welding Engineer

Pengertian Pengelasan
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.

Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini kemajuan ilmu pengethuan di bidang elektronik melalui penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya.

Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua buah logam dan menyatukannya secara bersama. Logam yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah fusion. Las listrik merupakan salah satu yang menggunakan prinsip tersebut.Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang sangat popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit. Selama pengelasan, gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi campuran gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas lain.

Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu logam batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Ketika arus listrik dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui celah sempit antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus yang mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam.

Terkadang dua logam yang disambung dapat menyatu secara langsung, namun terkadang masih diperlukan bahan tambahan lain agar deposit logam lasan terbentuk dengan baik, bahan tersebut disebut bahan tambah (filler metal). Filler metal biasanya berbentuk batangan, sehingga biasa dinamakan welding rod (Elektroda las). Pada proses las, welding rod dibenamkan ke dalam cairan logam yang tertampung dalam suatu cekungan yang disebut welding pool dan secara bersama-sama membentuk deposit logam lasan, cara seperti ini dinamakan Las Listrik atau SMAW (Shielded metal Arch welding). Sebagian besar logam akan berkarat (korosi) ketika bersentuan dengan udara atau uap air, sebagai contoh adalah logam besi mempunyai karat, dan alumunium mempunyai lapisan putih di permukaannya. Pemanasan dapat mempercepat proses korosi tersebut. Jika karat, kotoran, atau material lain ikut tercampur ke dalam cairan logam lasan dapat menyebabkan kekroposan deposit logam lasan yang terbentuk sehingga menyebabkan cacat pada sambungan las.

Klasifikasi Proses Las

Sambungan las adalah ikatan dua buah logam atau lebih yang terjadi karena adanya proses difusi dari logam tersebut. Proses difusi dalam sambungan las dapat dilakukan dengan kondisi padat maupun cair. Dalam terminologi las, kondisi padat disebut Solid state welding (SSW) atau Presure welding dan kondisi cair disebut Liquid state welding (LSW) atau Fusion welding.

Proses SSW biasanya dilakukan dengan tekanan sehingga proses ini disebut juga Presure welding Presure welding. Proses SSW memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah dapat menyambung dua buah material atau lebih yang tidak sama, proses cepat, presisi, dan hampir tidak memiliki daerah terpengaruh panas (heat affected zone / HAZ). Namun demikian SSW juga mempunyai kelemahan yaitu persiapan sambungan dan prosesnya rumit, sehingga dibutuhkan ketelitihan sangat tinggi.

LSW merupakan proses las yang sangat populer di kalangan masyarakat kita, sambungan las terjadi karena adanya pencairan ujung kedua material yang disambung. Energi panas yang digunakan untuk mencairkan material berasal dari busur listrik, tahanan listrik, pembakaran gas, dan juga beberapa cara lain diantaranya adalah sinar laser, sinar electron, dan busur plasma. Penyambungan material dengan cara ini mempunyai persyaratan material harus sama, karena untuk mendapatkan sambungan yang sempurna suhu material harus sama, jika tidak proses penyambungan tidak akan terjadi. Kelebihan metode pengelasan ini adalah proses dan persiapan sambungan tidak rumit, beaya murah, pelaksanaannya mudah. Kelemahannya adalah memerlukan juru las yang terampil, terjadinya HAZ yang menyebabkan perubahan sifat bahan, dan ada potensi kecelakaan dan terganggunya kesehatan juru las.

Reaksi Kimia Selama Proses Las
Dalam proses LSW bagian dari logam yang dilas harus dipanasi sampai mencair. Pemanasan logam dengan temperature yang sangat tinggi ini dapat megakibatkan terjadinya reaksi kimia antara logam tersebut dengan Oksigen dan Nitrogen yang ada dalam udara. Jika selama proses las cairan logam las (welding pool) tidak dilindungi dari pengaruh udara, maka logam akan bereaksi dengan Oksigen dan Nitrogen membentuk Oxides dan Nitrides yang dapat menyebabkan logam tersebut menjadi getas dan keropos karena adanya kotoran (slag inclutions), sedangkan kandungan unsur Karbon dalam

logam akan membentuk gas CO yang dapat mengakibatkan adanya rongga dalam logam las (caviety).
Reaksi kimia lainnyapun bisa terjadi dalam cairan logam las (welding pool). Gas Hydrogen dan uap air juga dapat menyebabkan cacat las (welding defect). Hydrogen yang bereaksi dengan Oxides yang ada dalam logam dasar dapat menyebabkan terjadinya uap yang mengakibatkan terjadnya porositas pada logam lasan.

Melindungi Cairan Logam Las dari Pengaruh Udara Luar

Type energi panas yang digunakan untuk pencairan logam dan teknik pelindungan cairan logam las sangat berpengaruh terhadap perubahan komposisi kimawi dalam deposit logam lasan. Ketika nyala oksidasi dalam las Karbit (Oxy-acetylene welding/OAW) akan merubah besi menjadi Oxides sehingga deposit las keropos karena Oxides tersebut tercampur di dalamnya. Untuk mengelas baja karbon akan lebih baik bila digunakan nyala Netral. Pengelasan logam dengan OAW, cairan logam dilindungi dari udara luar oleh reduksi gas hasil pembakaran gas Acetylene.

Dalam teknik pengelasan SMAW, proses pelindungan logam lasan dilakukan dua tahap. Ketika logam las dalam kondisi cair dilindungi oleh bermacam-macam gas hasil pembakaran elektroda las dan ketika sedang membeku cairan ini dilindungi oleh lapisan terak yang terbentu dari fluks yang membeku.

Pelindungan deposit logam las dalam pengelasan Metal inert gas (MIG) dan Tungsten inert gas (TIG), terjadi karena sifat inert gas yang tidak dapat mengikat elemen lain dalam udara sehingga tidak akan terjadi reaksi kimia. Jika las MIG menggunakan gas pelindung CO2, akan terjadi proses deoksidasi CO2 ketika terbakar dengan busur listrik, gas ini terpecah menjadi Karbon monoksida (CO) dan Oksigen (O2). Oksigen yang lepas tidak bersentuhan dengan logam lasan, sedangkan deoxidisers bereaksi dengan Oksigen membentuk lapisan slag yang sangat tipis di atas permukaan deposit logam lasan.

Dalam las OAW deposit logam lasan dapat dilindungi dari oksidasi dan pengaruh reaksi kimia lainnya dengan menggunakan Flux. Flux merupakan gabungan berbagai elemen yang berfungsi meminimalkan terjadinya oksidasi. Komposisi kimia flux bervariasi tergantung jenis logam yang akan dilas. 

Perubahan Sifat Logam Setelah Proses Las
Pencairan logam saat pengelasan menyebabkan adanya perubahan fasa logam dari padat hingga mencair. Ketika logam cair mulai membeku akibat pendinginan cepat, maka akan terjadi perubahan struktur mikro dalam deposit logam las dan logam dasar yang terkena pengaruh panas (Heat affected zone/HAZ). Struktur mikro dalam logam lasan biasanya berbentuk columnar, sedangkan pada daerah HAZ terdapat perubahan yang sangat bervariasi. Sebagai contoh, pengelasan baja karbon tinggi sebelumnya berbentuk pearlite, maka seelah pengelasan struktur mikronya tidak hanya pearlite,

tetapi juga terdapat bainite dan martensite. Perubahan ini mengakibatkan perubahan pula sifat-sifat logam dari sebelumnya. Struktur mikro pearlite memiliki sifat liat dan tidak keras, sebaliknya martensite mempunyai sifat keras dang etas. Biasanya keretakan sambungan las bearsal dari struktur mikro ini.

mendeskripsikan distribusi temperatur pada logam dasar yang sangat bervariasi telah menyebabkan berbagai macam perlakuan panas terhadap daerah HAZ logam tersebut. Logam lasan mengalami pemanasan hingga temperatur 1500o C dan daerah HAZ bervariasi mulai 200° C hingga 1100° C (lihat Gambar 3). Temperatur 1500° C pada logam lasan menyebabkan pencairan dan ketika membeku membentk struktur mikro columnar. Temperatur 200° C hingga 1100° C menyebabkan perubahan struktur mikro pada logam dasar baik ukuran maupun bentuknya.

Distorsi Sambungan Las Akibat Panas
Setiap logam yang dipanaskan mengalami pemuaian dan ketika pendinginan akan mengalami penyusutan. Fenomena ini menyebabkan adanya ekspansi dan konstraksi pada logam yang dilas. Ekspansi dan konstraksi pada logam yang dilas ini menurut istilah metalurgi dinamakan distorsi.

Distorsi dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu: 1) distorsi longitudinal, 2) distorsi transfersal, dan 3) distorsi angular. Distorsi longitudinal terjadi akibat adanya ekspansi dan konstraksi deposit logam las di sepanjang jalur las yang menyebabkan tarikan dan dorongan pada logam dasar yang dilas. Distorsi transfersal terjadi tegak lurus terhadap jalur las yang dapat mengakibatkan tarikan ke arah sumbu tegak jalur las
Distorsi angular menyebabkan efek gerakan sayap burung yang biasanya terjadi karena pengelasan di satu sisi logam dasar.

Ruang Lingkup Pekerjaan Las
Industri manufaktur tidak dapat terlepas dari penyambungan logam. Penyambungan logam dilakukan dengan berbagai tujuan, diantaranya adalah untuk membuat suatu barang yang tidak mungkin dilakukan dengan teknik lain, memudahkan pekerjaan, serta dapat menekan biaya produksi.

Proses penyambungan logam yang banyak digunakan dalam industri manufaktur adalah las. Pengelasan logam merupakan pilihan yang cukup tepat. Pengelasan tidak membutuhkan waktu lama, konstruksi ringan, kekuatan sambungan cukup baik, serta biaya relatif murah.

Penerapan sambungan las sangat luas. Sambungan las banyak digunakan pada konstruksi jembatan, gedung, industri otomotif, industri peralatan rumah tangga, bahkan industri barang dengan bahan plastikpun banyak menggunakan proses las tersebut,

Pengaruh Posisi Proses Las Terhadap Keterampilan Juru Las
Sebagaian besar pekerjaan las dilakukan dengan proses LSW (Liquid state welding) atau proses las dalam kondisi cair. Proses las yang dilakukan dengan kondisi cair ini, posisi saat pengelasan berlangsung sangat berpengaruh terhadap bentuk deposit logam las yang terbentuk. Tidak semua juru las mahir di semua posisi, posisi di bawah tangan (down hand) merupakan posisi yang paling mudah untuk dilakukan, namun ketika mengelas pipa logam dengan posisi miring akan sangat sulit dilakukan. Juru las yang dapat melakukan pengelasan ini adalah juru las kelas satu yang dilengkapi dengan sertifikat standar internasional.

Dalam dunia industri posisi las diberi kode tertentu agar pada saat pengelasan dilakukan tidak terjadi kekeliruan menentukan juru las dan prosedur pengelasan. Ada dua sistim pengkodean yang banyak dikenal, yaitu sistim yang ditetapkan oleh American Welding Society (AWS) dan sistim International Standard Organisation (ISO).

Berdasarkan kode yang ditetapkan oleh AWS, posisi las dikaitkan pada jenis teknik sambungan las, jika sambungan berkampuh (groove) maka kode posisinya dengan huruf G, untuk posisi down-hand 1G, horisontal 2G, vertikal 3G, over-head 4G, pipa dengan sumbu horisontal 5G, dan pipa miring 45° 6G. Jika sambungan las tidak berkampuh/tumpul (fillet) maka kodenya adalah F, untuk posisi down-hand 1F, horisontal 2F, vertikal 3F, dan over-head 4F.

Sistim kode posisi las yang ditetapkan ISO berbeda dengan AWS. Kode posisi las menurut ISO didasarkan pada posisi elektroda saat pengelasan dilakukan, untuk pengelasan plat diberi kode PA, PB, PC, PD, dan PE, sedangkan pengelasan pipa naik PF dan pipa turun PG,

Klasifikasi Bentuk Sambungan Las
Ada beberapa bentuk dasar sambungan las yang biasa dilakukan dalam penyambungan logam, bentuk tersebut adalah butt joint, fillet joint, lap joint edge joint, dan out-side corner joint.

Beberapa Variabel yang Berkaitan dengan Pekerjaan Las.

Penyambungan logam dengan proses pengelasan tidak dapat dilakukan sembarangan, banyak variabel yang harus diperhatikan agar kualitas sambungan sesuai standar yang dipersyaratkan oleh suatu lembaga internasional yang berkaitan dengan pekerjaan las. Variabel tersebut adalah bahan, proses, metode, keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan, sumber daya manusia, lingkungan, serta pemeriksaan kualitas sambungan las.

Dalam proses pengelasan logam, bahan yang akan disambung harus diidentifikasi dengan baik. Dengan dikenalinya bahan yang akan dilas, dapat ditentukan prosedur pengelasan yang benar, pemilihan juru las yang sesuai, serta pemilihan mesin dan alat yang tepat

Metode pengelasan logam yang meliputi prosedur pengelasan, prosedur perlakuan panas, desain sambungan, serta teknik pengelasan disesuaikan dengan jenis bahan, peralatan, serta posisi pengelasan saat sambungan las dibuat.

Aspek efektifitas, efisiensi proses, dan pertimbangan ekonomis berkaitan erat dengan pemilihan peralatan las. Pengelasan logam stainless steel akan berkualitas bagus jika menggunakan las TIG, namun akan lebih murah bila ddilas dengan las listrik, sehingga pemilihan mesin dan peralatan las sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pengelasan serta biaya operasionalnya.

Dalam pelaksanaan pekerjaan las dibutuhkan Sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi sesuai standar yang ada. Kualifikasi harus mengikuti standar-standar internasional seperti International Institut of Welding (IIW), American Welding Society (AWS), dan masih banyak lembaga-lembaga international di bidang pengelasan logam yang lain. Berdasarkan standar International Institut of Welding (IIW), profesi las terdiri dari Welding Engineer (WE), Welding Technologist (WT), Welding Practitioneer (WP), serta Welder (W).

Profesi Welding Engineer mempunyai tugas untuk menentukan prosedur pengelasan dan prosedur pengujian. Seorang Welding Technologist bertugas untuk menterjemahkan prosedur-prosedur tersebut kepada profesi las yang mempunyai level di bawahnya. Untuk melatih juru las (Welder) dibutuhkan seorang Welding Practititoneer dan yang melakukan pengelasan adalah Welder (juru las).
Lingkungan pada waktu pengelasan dilakukan merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas las. Pengelasan yang dilaksanakan pada kondisi lingkungan sangat ekstrim, diperlukan prosedur khusus agar kualitas sambungan terjamin dengan baik. Pengelasan kapal yang terpaksa dilakukan di dalam air memerlukan mesin las yang dilengkapi dengan satu unit peralatan yang dapat melindungi elektroda dari sentuhan air. Disamping itu juga dibutuhkan Welder yang sesuai dengan pekerjaan tersebut, pengelasan dalam air cukup sulit dilakukan karena adanya tekanan gas pelindung terhadap dinding kapal.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) juga perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pengelasan. Seorang juru las tidak dapat bekerja dengan baik jika dia tidak menggunakan pakaian dan peralatan keamanan kerja yang pada gilirannya sambungan

las yang dihasilkan akan berkualitas tidak baik. Disamping itu jika peralatan K3 kurang memadahi apabila terjadi kecelakaan tidak dapat diantisipasi secara tepat dan cepat.
Sambungan las yang telah dibuat harus diperiksa agar dapat diketahui kualitasnya. Sambungan las harus dibongkar jika terjadi cacat-cacat yang melampaui batas yang dipersyaratkan. Pemeriksaan dilakukan oleh seorang Welding Inspector (WI). Pemeriksaan las menggunakan uji visual, sinar-X, Ultrasonic, serta masih banyak metode lainnya.

Daftar Pustaka

Dieter, G.E. (1983). Engineering design: A materials and processing approach. Tokyo: McGraw-Hill International Book Company.
Graham E. (1990). Maintenance Welding, Prentice-Hall Inc: New Jersey.
Smith, F.J.M. (1992). Basic fabrication and welding engineering, Hong Kong: Wing Tai Cheung Printing Co. Ltd.